DONASI

Rabu, 15 Januari 2014

Khazanah Ensiklopedia Islam : Tazkiyatun Nafs

Khazanah Ensiklopedia Islam : Tazkiyatun Nafs
Edisi Senin, 13 Januari 2014.

Tazkiyatun Nafs


Khazanah Trans 7
Secara bahasa, tazkiyatun nafs berarti menyucikan jiwa. Saat hati kita bersih maka setan akan menangis. Godaan yang kita dapati dari mereka akan lebih mudah kita tolak.

“Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan. Pengaruhnya hanyalah terhadap orang yang menjadikannya pemimpin dan terhadap orang yang mempersekutukan dengan Allah” (QS: An-Nahl; 99-100)

Dalam kontek pengaruh secara langsung semisal kesurupan maupun tidak langsung semisal sikap sombong, riya’, kikir, dan lainnya. Setan sangat memungkinkan untuk mengendalikan manusia yang menjadikannya sebagai tempat meminta selain Allah. Naudzubillah.

Penyembah Berhala
Hal yang lebih parah terjadi pada kaum musyirikin mekkah sebelum Rasulallah diutus oleh Allah untuk menyampaikan Al Qur’an dan Hadits untuk menyucikan jiwa bangsa arab jahiliyah. Saat itu, masyarakat Quraishy menyembah berhala Latta dan Uzza disamping Allah.

“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata,” (QS: Al Jumu’ah; 2)

Maka, diutuslah Rasulallah kepada bangsa arab yang memuja berhala untuk kembali menyucikan jiwa mereka sekaligus mengembalikan Ka’bah sebagai rumah Allah yang suci. Sehingga akan mengembalikan tatanan social masyarakat bangsa arab dan menjadikan mereka bangsa yang memiliki tingkat peradaban yang tinggi.

“Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (QS: As-Syams; 9-10)

Tazkiyatun Nafs (menyucikan jiwa)
Jadi, jika kita ingin mendapatkan cahaya (petunjuk) Allah, maka kita harus menyucikan jiwa kita terlebih dahulu. Cintailah Allah dengan sebenar-benarnya cinta, jangan sampai ada sesuatu apapun disampingnya. Jangan kita termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah.

“Dan diantara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapaun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).” (QS: Al Baqarah; 165)

Renungkanlah sebelum hari itu tiba. 

Wallahu A'lam.




Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Apakah anda tertarik dengan forum ini? Hubungi kami di 085642337440 -wahyu-. Salam Akhlak Mulia.



Designed By @wahyunurrohim