DONASI

Minggu, 02 Februari 2014

Istri Saleh, Simpanan Terbaik Seorang Suami


Manusia adalah makhluk sempurna. Ia diciptakan oleh Allah berpasang-pasangan dari jenis yang sama (manusia). Dengan menikah, seseorang telah memperoleh setengah derajat ketaqwaan. Setengah-nya akan ia usahakan setelahnya.

Dalam persfektif islam, terdapat tuntunan bagaimana memilih seseorang untuk dijadikan pendamping. Ada 4 kriteria, yaitu, kecantikan, kekayaan, nasab –garis keturunan- dan terakhir adalah (pemahaman) agama. Dan diakhir kalimat, Rasul mengatakan, jika kriteria pemahaman agama yang engkau pilih, itu-lah sebaik-baik pilihan.

Zaman sekarang memang serba susah, susah menampikan kecantikan seorang wanita, susah juga mencari seorang wanita saleh. Pokok-nya terlihat serba susah. Untuk itu-lah islam ada, salah satu alasan Allah menjaga Al Qur’an sampai hari kiamat adalah untuk membimbing orang beriman disuatu masa sesusah susah-nya masa.

Ada dua cara agar seseorang memperoleh pasangan yang saleh.

Pertama adalah menjadi orang saleh terlebih dahulu. Disini berlaku hukum timbal balik. Karena lelaki beriman hanya untuk perempuan beriman, dan perempuan pezina hanya untuk lelaki pezina pula.

Kedua, terimalah pasangan yang direkomendasikan atau pilihan dari orang saleh –ulama–. Karena ia lebih memahami agama dan terjaga lingkungan kesalehan-nya. Hanya seseorang berakhlak mulia yang akan ia jodohkan.

Dalam pemahaman islam, istri adalah penyejuk jiwa –qurrata ayyun- bagi seorang suami. Dibalik senyumnya tersimpan sejuta kebahagiaan, kepatuhan-nya bagaikan kilau mutiara yakut dan marjan, dan kesetiaan serta keteguhan-nya dalam menjaga amanah tak akan ternilai oleh harta seberat dunia dan seisi-nya.

Diriwayatkan dari Umar Ra. Dia berkata, Rasulallah bersabda,

 “Maukah aku beri tahukan simpanan paling baik yang disimpan oleh seseorang? Yaitu, istri yang saleh yang apabila suami-nya melihat-nya, ia akan menyenangkan-nya, dan apabila ia menyuruh-nya, diapun menaati-nya, dan kalau suami-nya pergi, dia akan menjaga amanah-nya.

Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak dan Ibnu Mardawaih dari hadits Yahya bin Ali. Al-Hakim mengatakan hadits ini sahih menurut syarat Al-Bukhari dan Muslim. (HR Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, Juz 2, no hadits 1664, 1418 H/1997 M : 209). 


Incredible Islam. The best rule of life.
Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Apakah anda tertarik dengan forum ini? Hubungi kami di 085642337440 -wahyu-. Salam Akhlak Mulia.



Designed By @wahyunurrohim